Berita dan Acara

Ini tentang Phubbing! STOP PHUBBING

Image

Dilarang Keras PHUBBING 

Kata phubbing mulai sekarang harus ditempel di ruang-ruang rapat dimulai dari lembaga-lembaga tinggi negara, seperti DPR RI, MPR, DPD, Presiden, seterusnya Kementreian, Lembaga, dan   Kantor-kantor Pemprov/Pemkab/Pemkot, beserta turunannya.

Kemampuan seseorang/pejabat menghindari PHUBBING (phubbing merupakan kata istilah baru) merupakan salah satu indikator kompetensi sikap sosial dan  kualitas pelayanan seseorang/ pejabat.
Ketidak mampuannya menghindari pubbing menunjukkan sikap keras kepala, anti sosial, dan rendahnya mutu pelayanan yang dimilikinya.

Stop phubbing kalau kita sedang berhadapan atau sedang dalam acara pertemuan. Ini kata baru dan sedang diadakan campaign atau kampanye anti phubbing.

Phubbing adalah istilah sibuk main HP dan mengabaikan orang di hadapan kita.
Jika fenomena itu yang terjadi, maka sesungguhnya sedang terjadi fenomena pola hidup anti sosial.

Sebelas tahun silam, tepatnya pada bulan Mei 2012 para ahli bahasa, sosiolog, dan budayawan berkumpul di Sidney University, Australia. Hasil pertemuan tersebut melahirkan satu kata baru dalam tata bahasa Inggris. 

Kata tersebut adalah phubbing. Phubbing diartikan sebagai sebuah tindakan seseorang yg sibuk sendiri dengan gadget di tangannya, sehingga ia tidak perhatian lagi kepada orang yg berada di dekatnya.

Hal ini sudah menjadi fenomena yg sangat umum, sehingga dunia sampai memerlukan sebuah kata khusus untuk penyebutannya. Kini kata phubbing secara resmi sudah dimasukkan dalam Kamus Bahasa Inggris di berbagai negara. 

Sampai saat ini, dalam Bahasa Indonesia belum memiliki kata serapan dari phubbing ini. Padahal kita sendiri sering melakukan phubbing. Misalnya:
1). Pada saat berbicara dengan petugas teller di bank, tangan kita sambil memainkan gadget. 
2). Ketika menemani anak-anak mengerjakan tugas sekolah, setiap satu menit sekali kita melirik layar handphone kalau-kalau ada notifikasi yg masuk.
3). Pada momen makan berdua di restoran/rumah makan dengan anak/ istri/ suami, yg terjadi sekarang HP diletakkan sedekat mungkin di sisi kita dan mampu menyela bahkan memotong obrolan apapun ketika ada suara atau pesan yg masuk dari medsos. 

Pertanyaannya adalah apakah kita sudah menjadi PHUBBER sejati, baik secara individu maupun secara kolektif?

PHUBBING kependekan  dari kata: PHONE and SNUBBING_ diciptakan oleh Alex Haigh seorang Australia. Dalam penelitiannya dia menemukan fakta bahwa karena gadget orang mengabaikan sesama dalam masyarakat dan keluarga saat bertemu.

Kita perlu membenahi diri sendiri dahulu, mulai dari diri, tidak berarti kita berhenti menggunakan HP.
Setidaknya kurangi  phubbing setiap saat sebisa mungkin. 

Kita menghormati  orang-orang di sekitar kita. Jangan sampai kita dikatakan sebagai orang yang tidak mempunyai sopan santun, karena mengabaikan orang-orang di sekitar kita.

Jangan sampai handphone yg kita beli, dengan keringat hasil usaha sendiri ini, justru memisahkan kita dengan teman, sahabat, dan orang lain yang mestinya kita layani. Jangan sampai smartphone yang kita miliki memisahkan kita dengan keluarga terdekat seperti anak-anak,  suami, istri, saudara, dan  orang tua kita sendiri.

Semoga narasi ini bermanfaat adanya.

logo

Bersama BPI Bandung meraih prestasi terbaik untuk seluruh peserta didik.