Latar Belakang Komunitas Belajar.
Peran Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) sangat penting bagi terjadinya transformasi pembelajaran murid. Akselerasi transformasi pembelajaran murid
dapat terjadi jika para guru dan tenaga kependidikan senang dan rutin belajaruntuk meningkatkan kompetensinya. Peningkatan kompetensi guru dan tenaga
kependidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pelatihan,pendampingan, mentoring, coaching, ataupun komunitas belajar. Komunitas
belajar adalah salah satu strategi untuk meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.
Konsep komunitas belajar dalam sekolah yang digunakan pada panduan ini menggunakan konsep Professional Learning Community (PLC) yang dikembangkan oleh Richard DuFour, dkk. (2016). Komunitas belajar dalam sekolah menjadi wadah bagi guru dan tenaga kependidikan untuk belajar bersama dan berkolaborasi secara rutin. Kegiatan dalam komunitas ini idealnya memiliki tujuan yang jelas dan terukur dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga
berdampak pada hasil belajar murid. Untuk memaksimalkan keberadaannya,diperlukan kolaborasi yang baik dan komitmen bersama antara guru dan tenaga kependidikan di dalam komunitas belajar.
Sebagai acuan belajar dalam komunitas diperlukan panduan baik untuk satuan pendidikan maupun pemangku kepentingan terkait. Panduan Optimalisasi Komunitas Belajar merupakan pembaharuan panduan sebelumnya yaitu Petunjuk Awal Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah (2022). Panduan ini memuat penjelasan yang lebih komprehensif tentang langkah membangun komunitas belajar yang berdampak pada hasil belajar murid.
Tujuan panduan ini sebagai berikut:
1. acuan bagi GTK dalam merancang, melaksanakan, dan merefleksikan komunitas belajar; dan
2. acuan bagi pemangku kepentingan terkait seperti yayasan, dinas pendidikan (provinsi, kab/kota), pemerintah daerah, BBGP/BGP, BPMP BBPPMPV (vokasi), dan mitra pembangunan dalam mendukung tercapainya tujuan komunitas belajar.